TES KRAEPELIN
1. Nama Tes
Nama Asli : Abstrac Reasoning
Nama Indonesia : Tes KRAEPELIN
2. Sejarah
Tes Kraepelin ini disusun oleh seorang psikiater yang berasal dari Jerman dan merupakan murid dari Wilhelm Wundt. Adanya perbedaan dari faktor-faktor yang khas pada proses sensori sederhana, sensori motor, perseptual dan tingkah laku yang menjadi dasar pemikiran penyusunan tes untuk mengklasifikasikan kekacauan psikiatrik. Salah satu tes tersebut adalah simple arithmetic test yang digunakan untuk mengukur practice effect, memory, kelelahan dan ditraction. Lebih lanjut alat ini dikenal dengan nama tes Kraepelin.
Pada awalnya tes Kraepelin merupakan tes kepribadian, namun dengan mengubah penekanan pada skoring dan intepretasinya dalam perkembangan selanjutnya tes ini menjadi tes bakat karena didasarkan pada hasil-hasil tes secara obyektif dan bukan proyektifnya. Perkembangan tes Kraepelin di Indonesia sudah banyak dgunakan di kalangan TNI maupun perusahaan, terutama untuk kepentingan seleksi dan penempatan kerja. Sehingga bentuk dan ukuran tes Krepelin yang distandardisasikan telah mengalami perubahan dari bentuk aslinya atas pertimbangan praktis namun tetap menggunakan prinsip-prinsip yang sama.
3. Penyusun
Emile Kraepelin
4. Bentuk yang tersedia
Tes ini berbentuk satu lembar kertas ukuran dobel kwarto yang terdiri dari 4 halaman, dengan bentuk memanjang dan tecetak bolak balik.
5. Aspek yang diukur
Aspek yang diukur dalam tes ini antara lain kecepatan kerja (Panker), ketelitian kerja (Tianker), keajegan kerja (Janker) dan ketahanan kerja (Hanker).
6. Sajian
Penyajian tes ini dapat dilakukan secara individual maupun klasikal.
7. Waktu penyajian
Waktu yang diperlukan untuk keseluruhn penyajian tes ini sekitar 20 menit. Adapun perincian waktu tersebut sebagai berikut :
Setiap kolom soal diberikan waktu 15 detik untuk pengerjaan, dengan total kolom sebanyak 50.
8. Subyek
Tes ini diperuntukkan bagi dewasa.
9. Tujuan
Tes ini banyak digunakan dibidang industri seperti untuk keperluan seleksi, promosi, mutasi kerja dan jabatan. Selain itu juga dapat digunakan di bidang psikologi lain seperti psikologi pendidikan dan bidang klinis.
DAFTAR PUSTAKA
Adisubroto, D. 1984. Tes Kraepelin. Informasi Tes. Halaman 59 – 63. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Sari, D. P & Ulum, N. N. 1999. Pengenalan Instrumen Diagnostik (Materi Praktikum Psikodiagnostik I). Malang: Laboratorium Psikologi UMM
Koentjoro & Atamii N. 1996. Pedoman Pelaksanaan Tes Kraepelin. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta